Pada suatu hari datanglah para
malaikat Allah menghadap Allah dan di antara mereka datanglah juga aku,
Lucifer. Dan Allah duduk di takhtaNya yang nampak bagaikan permata
yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu
gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada
dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu dipersiapkan bagi dua
puluh empat malaikat utama, termasuk aku.
Kami
semua memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala. Rambut kami
semua memang putih bersinar-sinar, sehingga kami juga sering disebut
dengan "dua puluh empat tua-tua". Kami inilah yang sering disebut para
allah dan para pengamat (watchers). Kami berkumpul di Taman Eden,
dekat sumber sungai air kehidupan, tempat di mana takhta Allah ada. Dan
di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal, di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh
dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Dari
dua puluh empat malaikat, ada tiga malaikat utama, yakni aku sendiri,
Mikhael dan Gabriel. Sementara sisanya dua puluh satu malaikat berada di
bawah kami bertiga, di mana masing-masing memimpin tujuh malaikat. Aku
membawahi tujuh malaikat, Mikhael membawahi tujuh malaikat dan demikian
pula dengan Gabriel. Jadi jumlah keseluruhannya adalah dua puluh empat
malaikat. Tujuh adalah angka yang istimewa bagi Allah.
Seperti
biasa, bertanyalah Allah kepadaku: "Dari mana engkau?" Lalu jawabku
kepada Allah: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
Kemudian setelah itu Allah berkata kepada kami semua, para
malaikat-malaikatNya, "Tidakkah engkau memperhatikan hambaKu, Adam?
Tiada ciptaan lain yang sesempurna dia."
Kami
semua bersorak memuji-muji Allah: "Kudus, kudus, kuduslah Allah, Yang
Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Dan
kemudian tersungkurlah kami semua di hadapan Dia yang duduk di atas
takhta itu, dan kami menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan
kami melemparkan mahkota kami di hadapan takhta itu, sambil berkata:
"Ya Tuhan Allah dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan
hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan
oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan."
Bersamaan
dengan itu terdengarlah suara semua makhluk yang di sorga dan yang di
bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di
dalamnya berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta, adalah
puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
Beberapa
saat kemudian, suasana menjadi hening. Kami semua bangkit berdiri
kembali. Kemudian Allah memanggil Adam dan berkata kepada para malaikat:
"Bersujudlah kamu semua kepada Adam."
Aku,
Lucifer, terkejut mendengar perintah itu. Bukankah hanya kepada Allah
aku boleh bersujud? Mengapa Allah memperintahkan kami untuk sujud kepada
Adam? Dalam hatiku tak bisa menerima perintah ini. Terlebih sebelumnya,
aku memang memendam suatu perkara tentang Adam ini.
Malaikat
Mikhael dan Gabriel langsung bersujud kepada Adam, diikuti dengan
malaikat-malaikat yang dipimpin oleh mereka. Sementara aku, masih diam
termangu-mangu. Rupanya, ketujuh malaikat yang berada dalam kelompokku
menunggu apa yang hendak aku perbuat. Aku memandang kepada Allah, dan
Allah juga memandang ke arahku. Aduh, sungguh aku tak kuat memandangNya.
Kemudian Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu".
Aku,
Lucifer, terkejut mendapat pertanyaan itu dan untuk beberapa saat
menjadi bingung. Kalau aku jawab, bahwa aku hanya mau sujud kepada
Allah, bukankah Dia yang memerintahkan aku untuk bersujud kepada manusia
itu. Tapi kalau aku sujud kepada manusia itu, berarti aku melanggar
perintahNya bahwa hanya boleh sujud kepadaNya saja. Jawaban apa yang
harus aku berikan?
Allah
memandang ke arahku dan menanti jawaban yang keluar dari mulutku. Entah
kenapa, waktu itu, secara tak sadar aku berkata: "Aku sekali-kali tidak
akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah
liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk".
Sebenarnya, pertama kali aku menjawab itu, bukan karena manusia itu
dibuat dari tanah
sehingga aku tidak mau sujud, namun aku tidak mau sujud selain kepada Allah.
Tapi Allah berfirman lagi: "Sujudlah kepada Adam!"
Aku kemudian memberanikan diri untuk bertanya: "Mengapa aku harus bersujud kepada Adam?"
Allah menjawab: "Sebab dia lebih mulia daripada engkau."
Aku menjawab: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
Kali
ini, Allah menjadi murka: "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai
Lucifer, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai
yang mengalahkan bangsa-bangsa!"
Beberapa
saat terjadi kegaduhan di antara para malaikat. Belum pernah sepanjang
sejarah, Allah murka sedemikian hebat. Aku sedih mendapat murka Allah,
namun hatiku penuh dalam kebimbangan. Bagiku, tak patut untuk sujud
selain kepada Allah, meski Allah yang menyuruhku sekalipun. Allah telah
murka. Aku memandang Gabriel dengan keinginan agar ia mau membantuku,
setidaknya meredakan murka Allah. Namun dia diam saja. Mikhael juga
sama, bahkan ia telah membuang muka dari padaku. Sementara Adam yang
berdiri di tengah-tengah kami hanya diam saja, tak tahu apa yang hendak
dilakukannya. Terlebih, dia memang belum tahu tentang apa-apa.
Allah kemudian berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia siap menghakimi aku.
Seumur
hidupku tak pernah mengalami hal demikian. Aku merasa apa yang aku
lakukan benar dan aku justru merasa diperlakukan dengan tidak adil.
Jangankan sujud kepada Adam, sujud kepada Mikhaelpun aku tak akan mau.
Entah mengapa Mikhael dan Gabriel mau sujud kepada Adam. Aku sungguh tak
mengerti. Kalau alasannya adalah karena Adam lebih mulia daripadaku,
apakah dengan demikian aku harus wajib bersujud kepadanya? Bagiku, yang
mulia hanyalah
Allah, penciptaku.
Allah
berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi.
Dipanggilnya aku bersama ketujuh malaikatku kehadapanNya, dan kemudian
aku bersujud menyembahNya sambil berkata: "Siapakah yang seperti Engkau,
ya Allah? Siapakah yang seperti Engkau, mulia karena kekudusanMu,
menakutkan karena perbuatanMu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban."
Allah
bertanya kepadaku: "Hai Lucifer, apakah yang menghalangi kamu sujud
kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih
tinggi?".
Jawabku:
"Sudah kukatakan pada Engkau, Ya Allahku. Aku sekali-kali tidak akan
sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat
kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Bukankah ada
tertulis bahwa aku harus menyembah Tuhan, Allahku,
dan hanya kepada Engkau sajalah aku berbakti."
Di
sinilah letak kesalahpahaman itu, yang baru kusadari setelah lama
kemudian. Aku menyatakan tidak akan sujud kepada manusia karena hanya
kepada Allah saja aku bersujud, namun rupanya Allah menganggap aku
sombong dengan mengatakan bahwa aku lebih mulia dari manusia yang
diciptakan dari tanah liat kering itu.
Allah
berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi
terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu,
benar-benar Aku akan mengisi neraka dengan kamu semua"
Aku
benar-benar terkejut. Hukuman yang diberikan kepadaku sungguh berat
untuk suatu perbuatan yang bagiku secara prinsip adalah benar. Tapi aku
tahu, sekali Allah berfirman, maka itu akan berlaku selamanya. Hatiku
menjadi berontak karenanya.
Aku
menjawab: "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar
akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian
aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan
mereka bersyukur maupun taat.
Kemudian
Allah memuliakan Adam dan kelak keturunannya, Allah berfirman: "Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."
Aku
berkata:"Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan
atas diriku Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai
hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali
sebahagian kecil".
Alah
berfirman kepadaku: "Kuberi tangguh waktumu hingga hari kiamat dan
kuberi kuasa kepadamu atas orang-orang yang tidak beriman."
Aku
menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka. Aku benar-benar
akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan
untukku, dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka
memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar
memotongnya, dan akan aku suruh mereka merobah ciptaan Allah, lalu
benar-benar mereka merobahnya. Aku akan justru membuat merekalah yang
akan sujud kepadaku !"
Allah
berfirman: "Maka yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah
yang Ku-katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka dengan
jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka
kesemuanya."
Kemudian
Allah berfirman kepada Adam: "Hai Adam, sesungguhnya ini, Lucifer,
adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, makasekali-kali janganlah
sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu
menjadi celaka."
Allah
lalu memandang kepadaku dan berfirman: "Kamu adalah allah, dan termasuk
anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. Namun seperti manusia kamu akan
mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."
Tak
ada rasa sedih lagi di hatiku, justru muncul rasa geram yang mulai
membakar hatiku. Aku berkata kepada ketujuh malaikat penghulu yang
bersama dengan aku: "Marilah kita menduduki tempat-tempat kediaman
Allah!"
Rupanya tak ada
yang tersembunyi bagi Allah, kemudian Allah berfirman: "Demikiankah
engkau mengadakan pembalasan terhadap Aku, hai makhluk yang bebal dan
tidak bijaksana? Bukankah Aku Bapamu yang mencipta engkau, yang
menjadikan dan menegakkan keadilan?"
Tuhan
berfirman:"Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka
sesungguhnya neraka adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan
yang cukup. Dan mulai hari ini engkau akan disebut dengan nama Iblis!"
Kemudian
pergilah aku dari hadapan Allah, bersama ketujuh malaikat penghulu yang
ada di bawah kekuasaanku. Kepergianku telah menyeret sepertiga dari
bintang-bintang di langit dan turunlah kami ke bumi. Jumlah kami yang
pergi adalah delapan malaikat penghulu, tujuh adalah malaikat yang
berada dalam kepemimpinanku, dan jumlahnya sepertiga dari dua puluh
empat malaikat utama yang mengelilingi Takhta Allah. Dan masing-masing
dari tujuh malaikat penghulu itu memimpin ribuan tentara surga yang ikut
pula bersama-sama dengan aku. Jumlah kami begitu banyak, dan kepergian
kami ke bumi bagai kilat yang memancar dari langit.
Dalam
hatiku aku berkata: "Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan
takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas
bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi !"
Kemudian
aku berteriak: "Akan kubuat bumi gemetar dan kerajaan-kerajaan
bergoncang serta kubuat dunia seperti padang gurun, dan kelak akan
kuhancurkan kota-kotanya !"
Pada hari itu, aku, Lucifer, menyatakan permusuhan dengan Allah.
No comments:
Post a Comment
comment